Profil Desa Selomanik
Ketahui informasi secara rinci Desa Selomanik mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Selomanik, Kaliwiro, Wonosobo. Mengupas potensi agraris, pengembangan Kelapa Kopyor sebagai komoditas unggulan baru, pesona wisata religi Makam KRT Selomanik, serta tantangan infrastruktur dan prospek pembangunan ekonomi desa.
-
Pusat Pertanian Tradisional
Desa Selomanik merupakan desa agraris dengan komoditas utama padi, pisang, kelapa, dan kayu albasia yang menopang kehidupan mayoritas penduduknya.
-
Inovasi Kelapa Kopyor
Melalui kerja sama strategis dengan perguruan tinggi dan BUMDes, desa ini sedang dikembangkan menjadi sentra budidaya Kelapa Kopyor bernilai ekonomi tinggi sebagai program ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan petani.
-
Destinasi Wisata Religi
Desa ini memiliki daya tarik wisata religi yang signifikan, yakni keberadaan kompleks Makam Ki Ageng Tumenggung (KRT) Selomanik, seorang tokoh bersejarah yang dihormati dan menjadi tujuan ziarah.
Terletak di antara kontur perbukitan yang subur di Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Desa Selomanik hadir sebagai sebuah wilayah yang memadukan dengan serasi antara tradisi agraris yang mengakar kuat dan potensi spiritual yang terpancar dari jejak sejarahnya. Desa ini bukan hanya sekadar lanskap pedesaan yang menopang hidup warganya melalui hasil bumi, tetapi juga sebuah titik destinasi bagi para peziarah. Kini, di tengah rutinitas pertanian tradisional, Desa Selomanik mulai menatap masa depan dengan merintis pengembangan komoditas unggulan baru yang diharapkan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat secara signifikan.
Kondisi Geografis dan Demografi
Desa Selomanik secara geografis menempati kawasan dengan topografi bergelombang khas daerah perbukitan di bagian selatan Kabupaten Wonosobo. Wilayah ini dianugerahi lahan yang subur dan sumber air yang cukup, menjadikannya sangat cocok untuk kegiatan pertanian tanaman pangan dan perkebunan. Luas wilayah Desa Selomanik tercatat sekitar 5,28 kilometer persegi atau 528 hektare.Secara administratif, Desa Selomanik berbatasan langsung dengan beberapa desa tetangga yang turut membentuk ekosistem sosial dan ekonomi di Kecamatan Kaliwiro. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Bendungan. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Kaliwiro yang merupakan pusat kecamatan. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Wadaslintang dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Ngadisono.Berdasarkan data kependudukan terbaru, jumlah penduduk Desa Selomanik diperkirakan berkisar antara 3.500 hingga 4.000 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya tergolong ideal untuk sebuah desa agraris, yakni sekitar 660 hingga 750 jiwa per kilometer persegi. Komposisi penduduknya didominasi oleh masyarakat petani yang menggantungkan hidupnya pada pengelolaan lahan, baik milik pribadi maupun lahan hutan negara yang dikelola bersama.
Sejarah Singkat dan Tata Kelola Pemerintahan
Nama "Selomanik" memiliki resonansi sejarah yang kuat di wilayah Wonosobo. Nama desa ini merujuk pada salah satu tokoh penyebar agama Islam dan pembuka permukiman di masa lampau, yakni Ki Ageng Tumenggung (KRT) Selomanik. Keberadaan makamnya yang dikeramatkan di desa ini menjadi bukti fisik dari warisan sejarah tersebut dan terus dihormati oleh masyarakat hingga kini.Roda pemerintahan Desa Selomanik dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bekerja di bawah pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Pemerintah desa memegang peran sentral dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan yang bersumber dari Dana Desa maupun alokasi lainnya. Prioritas pembangunan umumnya difokuskan pada perbaikan infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan irigasi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program-program pemberdayaan. Keterlibatan aktif dari lembaga desa seperti LPMD, Karang Taruna, dan PKK menjadi motor penggerak partisipasi warga dalam setiap tahap pembangunan.
Perekonomian Agraris dan Inovasi Komoditas Unggulan
Perekonomian Desa Selomanik berakar kuat pada sektor pertanian dalam arti luas. Sebagian besar lahan produktif di desa ini dimanfaatkan untuk menanam padi di area persawahan, serta komoditas perkebunan seperti kelapa, pisang, dan petai. Selain itu, budidaya kayu sengon atau albasia menjadi bentuk investasi jangka panjang yang populer di kalangan masyarakat karena permintaan pasar yang stabil. Hasil-hasil bumi ini menjadi penopang utama ketahanan pangan dan sumber pendapatan harian bagi mayoritas keluarga di Selomanik.Di luar komoditas tradisional tersebut, sebuah terobosan signifikan tengah diupayakan. Bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan didukung penuh oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Desa Selomanik kini sedang dirintis untuk menjadi sentra budidaya Kelapa Kopyor. Kelapa jenis ini memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelapa biasa. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani secara drastis, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan lahan-lahan yang kurang produktif dan memperkuat ketahanan pangan desa. Pendampingan dari akademisi dan pakar diharapkan dapat memastikan keberhasilan budidaya, mulai dari pemilihan bibit unggul hasil kultur jaringan hingga teknik pengelolaan kebun yang optimal.
Potensi Wisata Berbasis Religi dan Alam
Keunikan Desa Selomanik tidak hanya terletak pada potensi agrarisnya, tetapi juga pada daya tarik spiritualnya. Desa ini merupakan rumah bagi kompleks pemakaman KRT Selomanik dan beberapa tokoh sejarah lainnya. Situs ini telah lama menjadi destinasi wisata religi yang menarik peziarah dari berbagai daerah, termasuk tokoh-tokoh nasional di masa lalu. Aktivitas ziarah ini menciptakan perputaran ekonomi tersendiri bagi warga sekitar, meskipun pengelolaannya masih bersifat tradisional.Potensi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menata kawasan makam menjadi lebih representatif dan menyediakan fasilitas pendukung bagi pengunjung, seperti area parkir yang memadai, pusat informasi, dan tempat penjualan suvenir atau produk lokal. Selain wisata religi, keindahan alam perbukitan Desa Selomanik juga menyimpan potensi untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata alam ringan atau trekking, yang dapat diintegrasikan dalam satu paket kunjungan bersamaan dengan ziarah.
Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Kehidupan sosial masyarakat Desa Selomanik berjalan dalam bingkai budaya Jawa pedesaan yang komunal dan agamis. Semangat gotong royong dan guyub (kerukunan) masih sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam acara hajatan, kerja bakti, maupun saat membantu sesama yang tertimpa musibah. Kegiatan keagamaan, seperti pengajian rutin dan peringatan hari besar Islam, menjadi pusat interaksi sosial yang mempererat tali persaudaraan antarwarga.Kelompok Tani (Poktan) menjadi wadah penting bagi para petani untuk saling bertukar informasi dan pengalaman, sementara organisasi kepemudaan dan PKK aktif dalam berbagai program sosial kemasyarakatan. Kearifan lokal dalam mengelola alam dan menjaga tradisi menjadi fondasi yang kokoh dalam menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat di Desa Selomanik.
Tantangan Infrastruktur dan Prospek Masa Depan
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Desa Selomanik ialah kondisi infrastruktur, khususnya akses jalan. Beberapa wilayah di desa ini, terutama yang berada di dusun terpencil, masih menghadapi kendala jalan yang rusak atau rawan bencana seperti longsor, seperti yang pernah terjadi beberapa tahun silam. Perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan menjadi krusial tidak hanya untuk mobilitas warga, tetapi juga untuk kelancaran distribusi hasil pertanian ke pasar.Meskipun demikian, prospek masa depan Desa Selomanik tampak cerah. Komitmen untuk mengembangkan Kelapa Kopyor sebagai komoditas unggulan baru merupakan langkah visioner yang dapat menjadi lompatan ekonomi bagi desa. Jika berhasil, Selomanik bisa menjadi percontohan bagi desa-desa lain dalam hal sinergi antara potensi lokal, inovasi pertanian, dan dukungan kelembagaan. Dipadukan dengan pengembangan wisata religi yang lebih terstruktur, Desa Selomanik memiliki dua pilar kuat untuk membangun kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan warganya secara berkelanjutan.